Pada tahun 2025, Silver Pagoda di Phnom Penh, salah satu ikon budaya dan sejarah Kamboja, menjalani program restorasi besar-besaran. universitasbungkarno.com Pagoda ini, yang terletak di kompleks Istana Kerajaan, dikenal dengan lantai peraknya yang berkilau dan koleksi artefak berharga, termasuk patung Buddha emas dan permata. Restorasi ini bertujuan menjaga kelestarian bangunan, memperbaiki infrastruktur, dan memastikan bahwa warisan budaya ini tetap dapat dinikmati generasi mendatang.
Sejarah dan Signifikansi Silver Pagoda
Silver Pagoda, resmi bernama Wat Preah Keo Morakot, dibangun pada awal abad ke-20 dan menjadi pusat spiritual serta simbol kemegahan Kerajaan Kamboja. Pagoda ini terkenal karena lantainya yang terdiri dari lebih dari 5.000 keping perak asli dan koleksi patung Buddha yang terbuat dari emas dan batu mulia.
Selain fungsi keagamaan, Silver Pagoda juga menjadi daya tarik wisata penting di Phnom Penh, menarik pengunjung lokal maupun internasional yang ingin mengagumi keindahan arsitektur, seni, dan sejarah Kerajaan Kamboja.
Tujuan Restorasi
Restorasi Silver Pagoda bertujuan untuk:
-
Melindungi Struktur dan Artefak: Memperbaiki kerusakan akibat usia, kelembaban, dan paparan cuaca tropis, serta memastikan koleksi artefak tetap aman dan terawat.
-
Mengembalikan Keaslian Arsitektur: Mempertahankan desain tradisional Khmer dan elemen dekoratif asli, sehingga estetika dan nilai historis tetap terjaga.
-
Meningkatkan Aksesibilitas dan Keamanan: Menyediakan fasilitas bagi pengunjung, termasuk jalur aman, pencahayaan, dan area edukasi, tanpa mengurangi keaslian pagoda.
-
Promosi Budaya dan Edukasi: Menjadikan restorasi sebagai momen edukasi bagi masyarakat lokal dan wisatawan mengenai pentingnya pelestarian warisan budaya.
Proses Restorasi
Proses restorasi melibatkan tim ahli konservasi, arsitek, dan sejarawan dari Kamboja serta kerja sama dengan lembaga internasional. Teknik restorasi dilakukan secara hati-hati untuk mempertahankan bahan asli, seperti perak, kayu ukir, dan batu mulia.
Selain perbaikan fisik, program ini juga mencakup digitalisasi koleksi artefak, dokumentasi sejarah, dan penerapan teknologi pengendalian kelembaban untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Workshop dan pelatihan diberikan kepada staf lokal untuk menjaga keberlanjutan pemeliharaan setelah restorasi selesai.
Dampak Sosial dan Pariwisata
Restorasi Silver Pagoda memberikan dampak positif bagi pariwisata dan masyarakat lokal. Sebagai destinasi budaya, pagoda ini menarik lebih banyak wisatawan, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan sektor perhotelan, transportasi, dan jasa wisata.
Selain aspek ekonomi, restorasi juga memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya. Program edukasi dan pameran interaktif memberikan pemahaman lebih dalam mengenai sejarah, seni, dan nilai spiritual Silver Pagoda.
Tantangan dan Strategi Keberlanjutan
Salah satu tantangan restorasi adalah menjaga keseimbangan antara modernisasi fasilitas pengunjung dengan pelestarian elemen tradisional. Selain itu, risiko kerusakan akibat iklim tropis dan lalu lintas wisatawan harus dikelola secara hati-hati.
Strategi keberlanjutan mencakup pemeliharaan rutin, pengawasan keamanan, serta program edukasi bagi staf dan pengunjung. Pendekatan ini memastikan bahwa Silver Pagoda tidak hanya terawat saat ini, tetapi juga tetap menjadi warisan budaya yang hidup untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Restorasi Silver Pagoda di Phnom Penh pada tahun 2025 menegaskan komitmen Kamboja dalam menjaga warisan budaya nasional. Dengan perbaikan struktur, perlindungan artefak berharga, dan peningkatan fasilitas pengunjung, pagoda ini mampu mempertahankan keindahan dan nilai sejarahnya. Selain memperkuat pariwisata, restorasi juga menjadi sarana edukasi dan inspirasi, menunjukkan bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan perkembangan modern dan kebutuhan masyarakat.