Pada tahun 2025, Kamboja resmi meresmikan Pangkalan Angkatan Laut Ream di Provinsi Preah Sihanouk. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kapabilitas maritim dan meningkatkan keamanan nasional. Peresmian ini disaksikan langsung oleh para pejabat tinggi Kamboja, serta dihadiri oleh perwakilan slot garansi kekalahan 100 dari beberapa negara sahabat.
Pangkalan ini dibangun dengan fasilitas modern, termasuk dermaga baru, gedung administrasi, serta area latihan militer. Selain untuk keperluan pertahanan, pangkalan ini juga diharapkan mendukung kegiatan kemanusiaan dan misi penyelamatan di kawasan Asia Tenggara.
Tujuan Strategis Pembangunan Pangkalan
Pembangunan Pangkalan Angkatan Laut Ream bukan hanya untuk memperkuat pertahanan wilayah perairan Kamboja, tetapi juga untuk:
-
Melindungi jalur perdagangan laut yang vital bagi ekonomi negara.
-
Mengatasi ancaman keamanan seperti perompakan, penyelundupan, dan kejahatan lintas negara.
-
Meningkatkan kerja sama militer dengan negara-negara lain, terutama dalam hal pelatihan dan operasi gabungan.
-
Menunjukkan kemandirian pertahanan Kamboja di tengah dinamika geopolitik kawasan.
Dengan pangkalan ini, Kamboja menunjukkan tekadnya untuk berperan lebih aktif dalam menjaga stabilitas regional.
Kontroversi dan Respons Internasional
Peresmian Pangkalan Angkatan Laut Ream tidak luput dari sorotan internasional. Beberapa negara menyatakan kekhawatiran terhadap potensi penggunaan pangkalan ini oleh kekuatan asing, khususnya China.
Namun, pemerintah Kamboja menegaskan bahwa pangkalan ini sepenuhnya berada di bawah kedaulatan Kamboja dan digunakan untuk kepentingan nasional. Perdana Menteri Kamboja menyatakan bahwa Ream terbuka untuk kerja sama internasional berdasarkan prinsip saling menghormati dan tidak akan menjadi markas eksklusif negara asing mana pun.
Pernyataan ini bertujuan untuk meredakan ketegangan dan memperkuat citra Kamboja sebagai negara netral dalam persaingan geopolitik.
Dampak terhadap Kawasan dan Ekonomi Lokal
Pembangunan Pangkalan Angkatan Laut Ream juga membawa dampak ekonomi positif, terutama bagi masyarakat di sekitar Preah Sihanouk:
-
Meningkatkan lapangan kerja bagi warga lokal, baik di sektor konstruksi maupun layanan pendukung pangkalan.
-
Mendorong investasi infrastruktur seperti jalan, pelabuhan sipil, dan fasilitas umum lainnya.
-
Meningkatkan keamanan maritim yang penting untuk mendorong sektor pariwisata dan perdagangan di wilayah pesisir.
Selain itu, kehadiran pangkalan ini memperkuat posisi Kamboja sebagai pemain yang lebih penting di jalur perdagangan internasional kawasan Indo-Pasifik.
Masa Depan Pangkalan Angkatan Laut Ream
Kamboja memiliki rencana jangka panjang untuk terus mengembangkan Pangkalan Angkatan Laut Ream. Rencana tersebut meliputi:
-
Peningkatan kapasitas dermaga untuk menerima kapal perang berukuran besar.
-
Pembangunan fasilitas pelatihan militer terpadu untuk melatih personel angkatan laut.
-
Modernisasi sistem pertahanan termasuk radar, drone maritim, dan sistem komunikasi canggih.
Dengan dukungan internasional yang transparan dan komitmen terhadap perdamaian regional, pangkalan ini diharapkan menjadi aset strategis bukan hanya bagi Kamboja, tetapi juga bagi keamanan maritim Asia Tenggara.
Babak Baru Pertahanan Kamboja
Peresmian Pangkalan Angkatan Laut Ream menandai era baru dalam penguatan militer dan pertahanan nasional Kamboja. Meskipun menghadapi tantangan politik di tingkat internasional, proyek ini menunjukkan ambisi Kamboja untuk menjaga kedaulatan, memperkuat ekonomi maritim, dan berkontribusi pada stabilitas kawasan. Dengan pengelolaan yang bijak, pangkalan ini dapat menjadi simbol kemajuan dan kemandirian bangsa Kamboja di tengah dunia yang terus berubah.